Peran
guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pendidikan untuk anak usia
dini harus mampu memberikan kemudahan kepada anak untuk mempelajari
berbagai hal yang terdapat dalam lingkungannya.
Seperti
kita ketahui bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu dan sikap
antusias yang kuat terhadap segala sesuatu serta memliki sikap
berpetualang serta minat yang kuat untuk mengobservasi lingkungan. Ia
memiliki sikap petualang yang kuat. Pengenalan terhadap lingkungan di
sekitarnya merupakan pengalaman yang positif untuk mengmbangkan minat
keilmuan anak usia dini.
Pada bab ini akan dikaji beberapa hal yang berkaitan dengan pentingnya pemanfaatan sumber belajar lingkungan untuk anak usia dini yang diawali dngan pembahasan mengenai pengertian lingkungan itu sendiri, dilanjutkan dengan penjelasan tentang nilai-nilai lingkungan, jenis lingkungan, teknik menggunakan lingkungan dan prosedur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak usia dini.
-
Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Sebagai
makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain
juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda
mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan
hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah.
Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang
berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam
sistem tersebut.
Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatn
yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang
terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan
lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam
literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu
terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati)
dan budaya manusia.
-
Nilai-Nilai Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Lingkungan
yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas bagi anak usia dini.
-
-
Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak
-
Jumlah
sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas,
sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan
pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya
wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh
empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak
dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
-
-
Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab anak dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan anak usia dini.
-
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara.
-
Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak
-
Kegiatan
belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan
menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat
diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
-
-
Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities) yang lebih meningkat.
-
Penggunaan
cara atau metode yang bervariasi ini merupakan tuntutan dan kebutuhan
yang harus dipenuhi dalam pendidikan untuk anak usia dini.
Begitu
banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai
sumber belajar dalam pendidikan anak usia dini bahkan hampir semua tema
kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan
adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan
merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-anak.
Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi
anak-anak.
Jika
pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai
binatang, dengan memanfaatkan lingkungan anak akan dapat memperoleh
pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut
guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam
ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru
menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi
di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak
anak untuk memanfaatkan lingkungan.
Memanfaatkan
lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan
akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajr tidak
hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam
hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya,
perkembangan emosional serta intelektual.
Perkembangan Fisik
Lingkungan
sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan fisik anak, untuk
mengembangkan otot-ototnya. Anak memiliki kesempatan yang alami untuk
berlari-lari, melompat, berkejar-kejaran dengan temannya dan
menggerakkan tubuhnya dengna cara-cara yang tidak terbatas. Kegiatan ini
sangat alami dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan aspek fisik
anak.
Dengan
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber beajarnya, anak-anak menjadi tahu
bagaimana tubuh mereka bekerja dan merasakan bagaimana rasanya pada
saat mereka memanjat pohon tertentu, berayun-ayun, merangkak melalui
sebuah terowongan atau berguling di dedaunan.
Perkembangan aspek keterampilan sosial
Lingkungan
secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak yang
lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Pada saat anak mengamati
objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin mencritakan
hasil penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya diketahui oleh
teman-temnannya anak tersebut mencoba mendekati anak yang lain sehinga
terjadilah proses interaksi/hubungan yang harmonis.
Anak-anak
dapat membangun kterampilan sosialnya ketika mereka membuat perjanjian
dengan teman-temannya untuk bergantian dalam menggunakan alat-alat
tertentu pada saat mereka memainkan objek-objek yang ada di lingkungan
tertentu. Melalui kegiatan sepeti ini anak berteman dan saling menikmati
suasana yang santai dan menyenangkan.
Perkembangan aspek emosi
Lingkungan
pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh anak-anak.
Pemanfaatannya akan memungkinkan anak untuk mengembangkan rasa percaya
diri yang positif. Misalnya bila anak diajak ke sebuah taman yang
terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk mereka panjat. Dengan
memanjat pohon tersebut anak mengembangkan aspek keberaniannya sebagai
bagian dari pengembangan aspek emosinya.
Rasa
percaya diri yang dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan orang
lain dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan
sendiri menyediakan fasilitas bagi anak untuk mendapatkan pengalaman
hidup yang nyata.
Perkembangan intelektual
Anak-anak
belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide.
Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali
konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.
Memanfaatkan
lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu
secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam
kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak
untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan
sekitar.
Demikian
beberapa hal yang berkaitan dengan dampak pemanfaatan lingkungan
terhadap aspek-aspek perkembangan anak. Namun guru juga harus memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan
pembelajaran anak dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajarnya. Adapun sumber belajar itu antara lain :
-
Mengamati apa yang menarik bagi anak
Biasanya
anak serius jika menemukan sesuatu yang sangat menarik baginya. Bila
guru melihat hal ini berilah bimbingan kepada anak dengan cara menayakan
apa yang sedang diamatinya.
Manfaat
yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah anak dapat mengmbangkan
kemampuan intelektualnya dengan mengetahui berbagai benda yang
diamatinya. Selain itu juga anak akan dapat mengembangkan ketrampilan
sosialnya yaitu dengan mengembangkan kemampuannya dengan berinteraksi
dengan orang dewasa dalam hal ini guru.
Upaya
guru dengan mengamati apa yang menarik bagi anak juga akan dapat
mengembangkan emosi anak misalnya pada saat anak mengungkapkan hal-hal
yang menarik baginya, dia menunjukkan ekspresi yang serius dan pandangan
mata yang tajam. Kemampuan berbahsa anak juga akan semakin meningkat
jika guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mengungkapkan
berbahasa anak, kosa katanya akan berkembang.
-
Perhatikan dan gunakan saat yang tepat untuk mengajar
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar sebenarnya memberikan berbagai
alternatif pendekatan dalam membelajarkan anak. Hal tersebut disebabkan
alternatif dan pilihan sumber belajarnya sangat banyak. Dengan
memanfaatkan lingkungan kegiatan belajar akan lebih berpusat pada anak.
-
Tanyalah anak dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka.
Memberikan
pertanyaan kepada anak-anak mendorong mereka untuk menjelaskan mengenai
berbagai hal yang mereka alami dan mereka lihat.
Pertanyaan
yang bersifat terbuka akan memacu anak untuk mengungkap berbagai hal
yang diamatinya secara bebas sesuai dengan kemampuan berbahasanya.
-
Gunakan kosa kata yang beragam untuk menjelaskan hal-hal baru
Anak-anak
terkadang mengalami kekurangan perbendaharaan kata untuk menjelaskan
apa yang mereka lihat. Keterbatasan kosa kata yang terjadi pada anak
harus dibantu oleh guru sehingga tahap demi tahap kemampuan berbahasa
dan perbendaharaan kosa katanya akan semakin meningkat.
-
Cobalah berskap lebih ingin tahu
Guru-guru
tidak selamanya mengetahui jawaban-jawaban atas peertanyaan anak-anak.
Guru yang mengetahui berbagai hal akan menumbuhkan keperecayaan anak
kepadanya. Anak merasa memiliki orang yang dapat dijadikannya tempat
bertanya mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka pecahkan. Anak akan
memiliki keyakinan yang tinggi kepada guru yang mau membantunya dalam
segala hal. Sebaliknya jika guru tidak mengetahui banyak hal akan
menimbulkan ketidakyakinan kepadanya karena setiap mereka menanyakn
sesuatu anak tidak mendapatkan jawaban yang jelas dan memuaskan.
-
Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Pada
dasarnya semua jenis lingkungan yang ada di sekitar anak dapat
dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan pendidikan untuk anak usia
dini sepanjang relevan dengan komptensi dasar dan hasil belajar yang
bisa berupa lingkungan alam atau lingkungan fisik, lingkungan sosial dan
lingkungan budaya atau buatan.
-
-
Lingkungan alam
-
Lingkungan
alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah,
seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan),
tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan
sebagainya.
Lingkungan
alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini
akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan
kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan
dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dengan
mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami
gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih
dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk
mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk
menjaga dan memelihara lingkungan alam.
-
-
Lingkungan sosial
-
Selain
lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis lingkungan
lain yang kaya akan informasi bagi anak usia dini yaitu lingkungan
sosial.
Hal-hal
yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan
pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
-
mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
-
mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.
-
Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.
-
Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah.
-
Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
-
Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.
Pemanfaatan
lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan
untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil
atau paling dekat dengan anak.
-
-
Lingkungan budaya
-
Di
samping lingkungan budaya dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada
juga yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang
sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari
lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya,
fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang
berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada
umumnya.
Agar
penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan rencana
kegiatan atau program yang ada. Dengan begitu, maka lingkungan ini dapat
memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari dan bisa
dijadikan sebagai laboratorium belajar anak.
-
Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Apabila
kita menginginkan anak memperoleh hail belajar yang banyak dan bermakna
dari sumber beajr lingkungan, maka kita perlu membuatan persiapan ayang
matang. Tanpa persiapan belajar anak tidak akan terkendali dngan baik
senhingga akan berpengaruh terhadap terjadinya tujuan pendidikan yang
diharapkan.
Perlu
kita ketahui bahwa ada tiga langkah prosedur yang bisa ditempuh dalam
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak usia dini ini
yaitu :
-
-
langkah perencanaan
-
langkah pelaksanaan
-
langkah tindak lanjut (follow up)
-
-
Langkah Perencanaan
Perencanaan
menempati bagian yang penting. Melalui perencanaan yang matang, yang
disusun secara sistematik, dalam pola pemikiran yang menyeluruh akan
memberi landasan yang kuat dalam melaksanakan kegiatanm-kegiatan
pendidikan khususnya untuk anak usia dini.
Guru selaku pengelola kegiatan belajar harus mengetahui dan memahami tentang apa-apa yang harus direncanakan.
0 komentar:
Posting Komentar